Kamis, 02 Mei 2013

Skeptisku Hilang, Skeptisku Bertransformasi

Holllaaaaaaaaaaaaa bacccckkk!!! Long time no see and long time no post yoow ma bro and sisstt!!! Bertahun-tahun gue gak nulis di blog ini (lebay) dan untungnya blog ini gak di banned karena gueee udaah ga jomblo lagi!!!!





Hahahaha.. Curhat dikit nih, kejombloan terasa pudar dan menghilang ketika sosok wanita yang baru gue kenal dua tahun lalu akhirnya menjadi cewe gue brooo. Pertemuan awal kala itu gue hanya karena suatu hal yang disebut BBM. Bukan Bahan Bakar Minyak -_- lo pikir gue ketemu di pombensin gitu?? Noooo... Yaaap, Blackberry Messenger. Waktu itu kelas 1 dan bodohnya gue pada waktu itu adalah orang jahat yang mempermainkan orang lain, gue PHP-in dia.. Tapi ketika waktu mempertemukan kita kembali, gue gak menyia-nyiakan itu, gak mau jadi orang bodoh untuk yang ke-..... hmm tau lupa deh, pokoknya gak mau bodoh terus, akhirnya wajedddeeeerrrr! 13 April 2013 di GOR Bekasi gue nyatakanlah perasaan itu, perasaan cinta yang terpendam yang belum sempet gue utarakan sedari awal bertemu.. Haha dan gak sia-sia gue diterima olehnya.. Seneng rasanya :* :* :* @viollabrazzy, gue harap bisa langgeng selanggeng-langgengnya ;). Hubungannya sama judul, skeptis atau keraguan gue akhirnya hilang walaupun sempet gak yakin sama diri gue sendiri dan sama dia. Apakah dia mau nerima, its hard to believe but yaaap skeptisku bertransformasi menjadi rasa pede yang percaya bahwa cinta ini nyata, dan realistis banget.

Gak tau kenapa, skeptis ini pasti masih merajalela di kalangan remaja yang lagi puber.. Gak pede, gak berani nyatain perasaan, gak berani duduk di depan kalo ulangan, dll. Ya namanya disebut juga masa-masa labil. Ibu gue pun mengakui itu bahwasannya di umur kita kelabilan paling banyak terjadi.. Namun menurut gue, umur itu relatif ah. Kalo misalnya gak relatif, lagu ABG Tua gak akan laku. Skeptis yang gue maksud gak semata-mata urusan pubertas. Kalo lo mikirnya urusan percintaan, berarti lo remaja yang kurang kerjaan dan yang dipikirin tiap hari adalah apakah "Si dia".. kemudian bagaimana "Si dia".. mengapa "Si dia".. Padahal kalo lo change the path, plot, etc. dari pemikiran sehari-hari lo, maka hiduplo bakal lebih seru dan menegangkan dan membuat lo semua lebih kontradiktif dan kreatif pemikirannya dan dapat lebih melakukan hal-hal positif+++.. Misal:
  • Tentang Bau Mulut
1. Apakah "si dia" hari ini sudah bangun, mandi, dan tidak lupa menggosok gigi? (Perhatian, +)
2. Bagaimana kok bisa terjadi "si dia" sudah bangun pagi dan tidak lupa menggosok gigi tapi nafasnya tetap bau bahkan kebauannya menyempitkan saluran nafasku? (Perhatian, Objektif, lumayan+)
3. Mengapa "si dia" sudah kuberikan pasta gigi terbaru anti bau jigong, karat namun makin hari bau mulutnya makin busuk sehingga menjadi bau yang akan kuingat seumur hidupku? (Ngehina, tapi tambah semangat nyari odol baru, sangat +++) 
  • Tentang Gigi
1. Apakah "si dia" memang mencintaiku dengan rasa cinta yang lebih, melebihi gigi tonggosku?(Berprasangka baik, +)
2. Bagaimana "si dia" mencintaiku jujur apa adanya dengan keadaan gigiku yang superior dengan panjang 12 inci dan lebar sekitar 12cm persegi? (Kebingungan, namun mencari jalan keluar, +)
3. Mengapa "si dia" mencintaiku apa adanya dengan keadaan gigiku yang tidak lebih besar dari cintaku kepada "si dia" yang luasnya bagaikan samudra dan langit? (Skeptis yang transformasi jadi pede dan menyatakan cinta yang tulus dan jujur, +++)


Maka dari itu, perasaan skeptis atau keraguan itu ada di tiap diri manusia, gak terkecuali laki-laki, perempuan, tua, muda, jomblo ataupun taken. Skeptis itu ada di setiap diri dan hati manusia. Gak akan bisa dihindari bahkan oleh sekelas orang yang suka bersemedi dan mencari ketenangan setenang-tenangnya. Yang hanya bisa kita niatkan, lakukan dan usahakan adalah bagaimana merubah perasaan skeptis tersebut menjadi motivasi buat diri kita sendiri agar melakukan hal-hal yang lebih positif ataupun merubah hal dari yang negatif menjadi positif. Semua hal ada skeptisnya, namun dari skeptis itu kita diberikan kesempatan untuk terus belajar, belajar, dan akhirnya menemukan solusi untuk memecahkan skeptis tersebut dan merubahnya menjadi hal yang akan sangat berharga bagi kehidupan kita, amin...




SalamHangat
-AjipSangAnakTunggalSelaluCintaKamuuu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar