Kamis, 26 Januari 2012

Bukan Hanya 'Sekedar' (part 3)

Naik kelas pun terjadi, temen-temen gua yang ilernya kemana-mana, bulu keteknya kemana-mana, dan sering boker di celana, sekarang sudah jadi tambah dewasa. Mereka udah mulai bawa harum wangi kemana-mana. Ada yang nglanjutin ke SD Mutiara, ada juga yang masuk ke sekolah lain. Saat kami ingin melanjutkan ke SD, kami semua dikumpulkan dalam satu hari di mana kami dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas untuk mengikuti seleksi apakah kami layak belajar di sana. Seleksi itu juga mepengaruhi ke kelas mana kita akan masuk. Waktu itu angkatan kami jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga hanya akian diseleksi menjadi 4 kelas yaitu kelas 1 A, 1 B, 1 C, dan 1 D. Penyeleksian dilakukan berdasarkan nilai saat kita tes pada hari itu. Gua inget banget ketika gua menghadapi tes matematika atau hitung-hitungan (matematika), gua ditempatkan di kelas 3 A. Saat itu gua udah nganggep diri gua ya lumayan mampu pelajaran itu sehingga membuat gua jadi setengah waras. Gua jadi tidak normal, tidak seperti anak-anak lain ruangan tersebut. Anak-anak lain mukanya tegang, diem, kayak nahan boker. Sedangkan gua cengar-cengir, senyum-senyum dengan mata kemana-mana. Semua orangtua menunggu dari luar dan beberapa di antaranya melihat ke dalam untuk mengawasi anaknya. Menjelang tes seleksi akan diadakan, suara rintihan anak tiri mulai terdengar. Ya, suara tangis. Ada yang nangis satu orang, dia amoy. Matanya sipit dan silahkan bayangin kalo nangis udah kayak gak punya mata. Bibirnya kayak tanjakan cipularang dengan rambut yang di kepang. Kasihannya ternyata orangtuanya tidak mendampingi dan akhirnya tim SAR menyelamatkan anak tersebut ke ruang isolasi agar tidak mengganggu kami. Setelah amoy itu terurus, seleksi pun dimulai. Kami semua sudah menyiapkan alat tulis masing-masing. Guru pengawas pun datang dan segera membagikan kertas tes. Gua dengan masih senyam-senyum mulai mengerjakan, ya alhamdulillah gak kesusahan sih waktu itu. Sembari mengerjakan, terkadang gua melihat ke segala arah. Gua perhatikan ada yang tenang, ada yang panik kayak ibu-ibu belanja baju diskon 70%, ada yang keringetan kayak abis ngangkat kebo, dan bahkan ada yang mukanya merah kayak ngeden boker. “TEEEEET!” bel berbunyi menandakan kami semua harus sudah berhenti mengerjakan soal. Gua sih santai karena udah selesai dan langsung pulang menghampiri ibu gua yang ternyata sedang asiknya makan rujak di luar sekolah. Bunyi rintihan anak tiri terdengar di mana-mana. Sebagian besar ngomong, “Mama! Mama! Soalnya susah banget !! Huaaa.” Namun ada juga yang bilang, “Mama! Mama! Aku cepirit maa abisnya pengawasnya sereeem..” Selesai dari situ gua dan ibu gua segera pulang. Beberapa minggu kemudian, pengumuman tes kemarin pun diumumkan. Daftar siswa yang diterima dan masuk kelas mana di tempel di sekolah. Akhirnya jam 09.00 gua dan ibu gua segera berangkat. Kebetulan ada motor nganggur karena hari itu hari Sabtu jadi bapak gua libur. Saat ingin berangkat ibu gua berkata, “Sudah siapkah kamu sayang? Pegangan ke ibu kita akan menempuh perjalanan ini!” “Siap bu!” kata gua dengan polosnya karena gua gatau waktu itu ibu gua lebay. Kita pun ngebut lumayan, 10 km/jam. 10 menit kemudian kami sampe dan segera memarkirkan kendaraan kami. Namun ibu gua langsung alih profesi karena kebablasan memarkirkan motor para orangtua lainnya. Kami langsung bergegas menuju tempat di tempelnya pengumuman. Hari itu kayak pasar penuh banget sumpek bagaikan semua pedagang pindah ke sekolah gua. Ada yang buka lapak di kantin, di kelas, bahkan di tengah lapangan sambil goyang gayung. Ya, dia itu penjual gayung. Gua tidak bisa menjangkau pengumuman itu, gua masih pendek. Dan ibu gua juga pendek jadi kami sulit untuk melihat. Selain itu, pantulan sinar dari amoy dan ahong juga amat mengganggu. Akhirnya gua berusaha nyempil-nyempil ke barisan yang sesak itu. Ternyata, di dalam barisan juga banyak yang lagi nyempil dan kesesakan itu merenggut berbagai korban. Ada yang tangan anak-anak yang terjepit di ketek, rambut yang nyangkut ke gigi orang, dan bahkan kepala yang terbawa di selangkangan. Ya, kasian sekali. Akhirnya melihat kejadian itu, gua mengurungkan niat untuk ikut nyempil. Gua dan ibu gua memilih sabar sambil makan mie gelas 800 perak di kantin. Setelah lumayan sepi, ibu gua pun melihat. “Bayu! Kamu gimana sih kok masuk kelas 1 D??” ibu gua marah. “Tidaak muuungkin!!!” kata gua dengan panik. “Oh iya itu Bayu Christianty.” balas ibu gua. Ternyata nama bayu juga berlaku untuk bencong, gua sangat depresi. “Ahaha gitu dong anak ibu! Kamu masuk kelas 1 A, Bay!” kata ibu gua dengan nada senang. “Yeaaaaay!” teriak gua senang. Gua langsung mengangkat tangan di sela-sela keramaian itu, gua langsung sujud dan melakukan ibadah solat disitu, tak lupa dengan dzikir dan bersedekah serta puasa 5 waktu. Setelah itu pun gua segera ke ruang TU untuk membayar semua biaya untuk masuk ke SD itu. Tak lupa sedikit kedipan gua lakukan ke mata petugas TU, ternyata dia masih setia sama gua. Dengan kegembiraan pun gua pulang dan bersiap menjalani hari-hari yang sangat menyenangkan walaupun sedikit kampret di SD. Bukan hanya sekedar naik kelas, kita diajarkan juga untuk menjadi semakin dewasa dan semakin bijak. Jangan lupakan kedipan mbak-mbak petugas TU. Pengorbanan orangtua kita, harus kita balas dengan prestasi yang baik, sesungguhnya senyum mereka adalah kebahagiaan yang Tuhan berikan kepada kita. Dan semakin umur kita bertambah, orangtua bukan semakin melepas anaknya namun justru akan semakin sayang terhadap anak dan kita jangan malah semakin menjauh namun justru harus semakin mendekat sebelum kita menyesal, karena semakin tua umur kita, maka semakin orangtua akan menjauhi kita perlahan-lahan tanpa kita sadari.  :)

Minggu, 22 Januari 2012

Update Status BlackBerry Asli












Kamis, 19 Januari 2012

Bukan Hanya 'Sekedar' (part 2)

Setelah menimba ilmu di sana, lulus dari playgroup gua lupa tuh kayak gimana. Yang pasti gua ingat betul ketika ingin melanjutkan ke Taman Kanak-kanak. Ketika itu pada pagi hari gua biasa dibedakin half face lalu diseragami yang sangat rapih oleh ibu gua. Rencananya gua akan dimasukan ke TK yang beryayasan sehingga gaperlu repot lagi nantinya kalo mau nglanjutin ke SD. Berhubung bapak gua ada tuntutan pekerjaan, beliau gabisa nemenin gua dan ibu gua untuk cari sekolah. Akhirnya seorang malaikat tak bersayap datang membantu. Ya, pagi itu ternyata ibu gua sudah minta tolong kepada Pak Legiso, tetangga gua depan rumah. Dia baik banget pagi-pagi udah wangi ke rumah gua. Akhirnya setelah semua siap kita pun berangkat. Kita nyari sekolah pake motornya Pak Legiso yaitu motor keren banget saat itu, Honda Kharisma 125 cc dengan fulfilled tangki bensin. Kita berjejer bertiga kayak kue lapis gagal, coklat, putih (gua dulu masih putih), dan kekuningan. Tujuan pertama kita adalah Yayasan Nurusyisyifa. Letaknya ga jauh dari rumah gua, dengan terkulai namun tak ngesot juga pasti sampe. Kita udah ambil brosur dan hampir deal, tapi masih mau liat-liat yang lain, akhirnya kita pun nyari lagi. Namun di perjalanan keluar gerbang yayasan tadi, terdapat pemandangan yang sangat tidak mengenakan yaitu banyak jambul khatulistiwa KW 15 dengan beberapa di antaranya lagi pada ngisep. Ibu gua tanpa pikir panjang langsung membuang brosur tadi dan segera terbang pergi mencari alamat. Kami pun tiba di salah satu sekolah swasta bernama Yayasan Mutiara, disitu lengkap dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Karena ibu gua gak pengen gua masuk ke sekolah negeri, dan mencari sekolah terdekat, akhirnya terpilihlah Yayasan Mutiara menjadi sekolah calon anak sukses. Jarak dari rumah ke sekolah gua ya lumayan sekitar  5 menit naik sepeda. Selama sekitar dari TK – SD gua jadi laskar bekasi dengan sepeda BMX. Omong –omong soal BMX, gua pernah jadi jagoan BMX di kampung gua. Rekor perjalanan terjauh saat gua ikut les bola kelas 6 merupakan rekor paling jauh berjarak sekitar 3 km dari rumah. Jadi bolak-balik sekitar 6 km. Tapi believe it or must, badan gua melar abis. Beda sama sekarang, gua udah slim karena pake kozui slimming suite. Rekor ban bocor 14 kali. Rekor nabrak anak kecil 3 kali. Rekor nabrak ibu-ibu bawa belanjaan 5 kali. Dan rekor gua jatoh cukup 2,5 kali. Saat TK gua sangat senang bersosialisasi dengan teman-teman, guru-guru, dan petugas TU. Setiap bayaran gua selalu ingat kedipan petugas TU kepada gua. Di TK setiap hari gua bersama teman-teman sering mengadakan ritual muntah bersama. Gua ingat sekali ada permainan seperti di Ancol berupa Carousel berbentuk cup yang berputar-putar. Tapi kalo di TK bentuknya kayak bunga bangkong, dan putarannya pake manual. Posisinya di tengah jadi posisi duduk melingkari alat putar berupa stir kapal flying dutchman horizontal. Semakin rame, tenaga yang terkumpul juga semakin banyak. Kita putar terus rame-rame semakin kencang dan semakin kencang. “Hoeek!!” korban ke 1 menyerah.. “Hoeeeek!!” korban ke 2 TKO.. dan seterusnya ampe lantai sekitar kita digenangi cairan muntahan. Namun dibalik permainan bodoh menyiksa tersebut, gua menemukan kesimpulan. Bahwasannya efek permainan bunga bangkong sama dengan ketika wanita mengeluarkan tanda-tanda hamil. Efek pertama kepala kita seperti berputar, pusing, kemudian diikuti dengan muntah-muntah. Jadi, buat para lelaki baik original maupun KW yang ingin merasakan bagaimana tanda-tanda hamil, cobalah permainan dari TK gua, permainan bunga bangkong. Saat itu TK gua belum banyak pengikutnya karena para orangtua yang pengen ndaftarin anaknya masih sering shock ngeliat gua dan temen-temen gua bermain bunga bangkong. Sehingga pada waktu itu masih sepi. Kelas A baru ada 2 kelas, begitupun kelas B. Di kelas A maupun kelas B kita belajarnya sama aja, baca, nulis, hitung, dan kadang ngedipin petugas TU. Lantai atas TK gua sering dinaiki oleh anak-anak SD dan anak-anak SD sering menjajah tempat kita. Memang kampret mereka. Semua wilayah kami direbut! Mereka mencuri daerah kami dengan mengencingi batas wilayah antara daerah kami. Suatu ketika gua kesel dan gua ingin merebut kembali daerah gua dan teman-teman TK. Kita waktu itu rame-rame ber-3 memasuki wilayah mereka. “Kak! Kita kan mau di situ, kakak pindah dong” gua masih sangat sopan. “Heh anak kecil..” sambil melepas topi unyu berwarna kuning dari kepala gua. Dia ketawa-tawa, gua mau nangis takut malu akhirnya gua ambil topi gua yang tadi di lempar, gua bersihkan, lalu gua timpuk ke mukanya dia. HAHAHA puas gua dalam hati. Anak SD itu kemudian berdiri dan mukanya jadi tambah jelek banget karena marah. Kita pun perlahan-lahan mundur, mundur, dan akhirnya kabur ke kelas. Ya, kelas kita itu adalah markas teraman dari segala macam musuh yang datang. Setelah kita bersembunyi, akhirnya mereka pun pergi dan kita bersorak-sorai memeriahkan daerah yang kita rebut kembali. Oh iya, bagi masyarakat di Kelas A maupun Kelas B, memiliki uang 1000 Rupiah akan meningkatkan harga diri dan kedudukan sebesar 1000%. Kita akan sangat dihormati namun dibegoin tukang jualan. Maka dari itu, bukan hanya sekedar muntah bersama, di TK atau bahkan di tempat dengan jenjang yang rendah pun, kita semua harus menerapkan sikap yang namanya menghormati dan menghargai orang lain. Jangan mencap buruk  suatu lembaga atau institusi dari salah satu pihak. Dan ingatlah, pendidikan yang sangat dasar bukan dari playgroup, bukan dari TK, dan bukan dari SD, tapi ketika kita menerima arahan yang baik dan luar biasa dari orangtua kita, dari ibu dan bapak.  :)

Sabtu, 14 Januari 2012

Bukan Hanya 'Sekedar' (part 1)

Gua teringat sedikit bagaimana ketika seolah-olah gua dibawa Tuhan pertama kali ke dunia ini. Mungkin karena ingatan gua mentok sampe situ. Saat itu jam 12 malam gua terbangun dengan posisi tiduran. Ternyata gua di tempat tidur. Saat itu gelap banget, ternyata lampunya ga dinyalain. Di kanan-kiri gua lihat dua makhluk hitam berjubah panjang. Walaupun gelap, gua tau mereka menghadap ke gua. “Aaah ! Tuhan ! Makhluk apa ini?!” kata gua dalam hati. Makhluk itu tiba-tiba mengeluarkan sesuatu yang panjang dan besar berwarna hitam. Ya, tangannya! Gua berkeringat dingin mengucur deras, sampe dijadiin es bon-bon sama Mba Yeyen penjual warung deket rumah. Gua tak berdaya, sekujur badan kaku dan hanya bisa diam dengan sedikit gemetaran. Akhirnya yang bisa gua lakukan adalah pasrah sembari memejamkan mata. Pelukan kedua makhluk tadi makin erat dan erat. Satu-satunya yang terpikirkan oleh gua saat itu adalah gua akan dicengkram dan perlahan-lahan mati. Tapi semua pikiran itu buyar dan gua keburu tidur lagi karena masih ngantuk. Keeseokan paginya gua melek dan mengira udah di surga tapi setelahg gua liat sekeliling ternyata gua masih di tempat yang sama namun dengan intensitas cahaya yang beda. Terang banget guys! Mata gua sampe merem-melek dan jadi ahong sejenak. Tapi yang gua syukuri dua makhluk itu sudah tidak ada. Dengan kreyep-kreyep karena lampu udah terang banget gua mencoba melihat dengan seksama dimana gua berada. Ternyata gua berada di kamar ibu dan bapak gua semalem. Jadi dua makhluk itu siapaaa?? (gausah nanya). Kebingungan nampak pada diri gua bagaikan film-film layaknya orang yang amnesia. Gua gatau gua siapa?! Dan mau ngapain ini karena ditelanjangin dan diguyurin air?!! Ternyata gua dimandiin. Nyebelinnya, gua ga protes dulu dibedakin full gini mukanya. Untung aja ga sekalian gua ngomong, “Bu, kain kafannya mana? Sini biar kupake sendiri.” Setelah itu gua berbusana putih dan biru plus topi ala Joshua yang melekat rapih. Satu hal yang perlu lo tau, gua masih imut-imut, dan ganteng pastinya. Kemudian setelah sarapan dengan nasi uduk betawi deket rumah, gua menuju ke suatu tempat didampingi ibu gua dengan kendaraan kotak, beroda empat, berwarna oranye, dan lengkap dengan sopirnya. Ya, angkot. Angkot bernomor 15 A membawa kami ke suatu tempat yang dinamakan Perumahan Harapan Baru. Ternyata sopir gua hanya nganterin kami sampe pintu gerbang perumahan karena dia ada urusan nyari makan. Jadi perjalanan kami lanjutkan dengan ibu gua memimpin jalan. Ga sampe 5 menit kita tiba di sebuah bangunan bermodel Belanda bernama “Playgroup dan Taman Kanak-kanak Kusuma Harapan”. Demi apapun gua gangerti apa-apa waktu itu, gua bertemu banyak amoy di sana. Ya, mereka ternyata guru-guru gua di playgroup tersebut. Setelah gua dipandu ke kelas dan mendapat tempat duduk, ibu gua pun meninggalkan gua sendirian bersama populasi makhluk-makhluk bermata sipit itu. Gua cengo bengong sendirian, tiba-tiba seorang guru amoy duduk di kursi dan memimpin doa sebelum kita belajar saat itu. “Atas Nama Bapak, dan Putra, dan Roh Kudus…” dan seterusnya. Gua gangerti doa apa itu tapi yang pasti gua hafal pada saat itu dengan disertai gerakan-gerakan tangan. Intinya kejadian seperti itu terus terjadi setiap hari sampe akhirnya ketika hari terakhir masuk sebelum gua lulus dari playgroup itu ada kejadian yang gua inget ketika ras jawa bertahan hidup dari gempuran makhluk bermata sipit itu. Hari itu gua berjuang menghadapi mereka, gua ingat teman gua bernama Michael dia salah satu ahong juga yang menumpahkan minumannya ke seragam gua. Gua sontak langsung bernada tinggi ampe 8 oktaf. “Mike ! Kenapa kamu numpahin minum kamu ke baju aku?!” Kampretnya dia cuma cengar-cengir. Ya, memang kampret sekali itu olang. Dalam keadaan yang masih kesal, gua akhirnya melampiasan kekesalan dengan mengangkat bangku. Setelah gua angkat, gua mengarahkan bangku itu ke badan Michael dan menabrakannya hingga tulang rusuknya pindah ke bokong. Tapi sayangnya rencana keji gua tidak terlaksana karena Bu Leni menghentikan laju bangku yang gua arahkan tadi. Setelah itu terjadi, Michael nangis kejer banget. Gua takut setengah mati deg-degan. Gua ga nyolong permen kok dari dia. Akhirnya Bu Leni yang malah malah-malah ke gua, “Bayu! Kamu apain Michael sampe nangis gitu?!” “Aku ga ngapa-ngapain bu! Dia duluan yang mulai! Dia yang numpahin minuman ke bajuku kan jadi basah gini!” balas gua. “Lho? Bukannya itu basah biasanya iler kamu?” timpal Bu Leni. “Bukan Bu! Saya ilerannya udah tadi pagi!” lawan gua. Penjelasan gua tidak bisa diterima. Penjelasan Michael apalagi, gajelas nangis mulu. Akhirnya kita berdua dihukum gak ikut pelajaran hari itu sampe jam pulang. Hari itu pun menghiasi gua dengan bibir berbentuk lintasan nagrek dan tangisan Michael yang semakin menghilang. Bukan hanya sekedar belajar di playgroup, gua pun di sana juga menemukan banyak pelajaran penting dalam kehidupan di antaranya lo harus memiliki mental yang kuat sejak kecil sehingga lo tidak akan mudah terpengaruh oleh orang lain khususnya agama dalam pembahasan gua di atas, walaupun gua sempet sesat karena pernah minta pohon natal ke bapak gua. Jangan lupa untuk tidak takut selama lo tidak salah. Oh iya, dan tertawalah bahagia ketika orang yang melakukan kejahatan kepada lo telah menangis karena penyesalan.  :)

Selasa, 10 Januari 2012

CARA GANTI NAMA YANG SUDAH TIDAK BISA DIGANTI LAGI

Mungkin banyak yang mengeluh nggak bisa ganti nama facebuk lg,,
karena nama udah limit..

jgn putus asa dulu..
mari ikuti langkah-langkah dibawah ini...

KITA HARUS GANTI NAMA FB KITA KE NAMA AWAL KITA BUAT FACEBOOK DULU BRADA JIKA TIDAK DIGANTI KE NAMA YANG DULU MAKA TIDAK AKAN BISA !



Yang pertama kalinya kita lakukan : masuk ke facebook.com/hacked
langsung ke TKP,, caranya klik gambar dibawah.......



Nanti kita(jiiah kita lagi) akan d'bawa menuju pengamanan akun fesbuk, ,,
KLIK Amankan Akun...
    MOHON SELESAIKAN PEMERIKSAAN KEAMANAN INI
 KLIK Lanjutkan...lanjutkan...kata Pak.SBY
hahaha....
Nah yang diatas uda bereskan,,,Mari kita lanjutkan ke Langkah 1 -(ganti sandi/password)-
 kemudian dilanjutkan ke Langkah 2 (konfirmasi perubahan sandi)
 Setelah melanjutkan itu.. sekarang kita akan menuju ke Langkah 3 ( langkah 3 da 3 bagian)
 Yang pertama (Tinjau Informasi Akun Anda)
 Langsung klik Lanjutkan..
Yang kedua (Tinjau dan Perbaiki Nama Anda) part I
 ada pilihan ganti namanya..tunggu apalagi langsung klik (Ganti)
Langkah 3 lagi satu Yang ketiga (Tinjau dan Perbaiki Nama Anda) part II
disini kita akan d'berikan kesempatan ganti nama..
nama yang kita inginkan..
 setelah itu klik Simpan dan Lanjutkan
 Yaap terakhir.. Langkah 4 (Akun Dibuka - Sekarang Anda Bisa Masuk) aseek...
 KLIK Masuk...
Yesss....


Anak Pertama dan Anak Terakhir (part 3)

Kisahnya sepupu gua nama panggilannya Ipung, dia sangat aktif dan terlalu aktif waktu kecil sehingga dia memutuskan untuk berpetualang di sekitar arena pernikahan dengan kecepatan 30 km/jam yang sangat riskan buat tempat dengan orang sebnayak itu. Akhirnya ipung bosan dan mencari tempat sepi. Ia pun menemukan markas rahasia di tempat parkiran dan bebas bermain disana bersama tukang parkir. Karena tukang parkir gabisa nyambi jadi babysitter, akhirnya dia bermain tanpa ada yang mengawasi dan petaka itu pun tiba. Ketika Ipung sedang dalam kecepatan tinggi, remnya blong dan dia tidak melihat ada bebatuan yang tidak rata di hadapannya. Ia terperosok, terluntang-lantung, terkulai namun tak ngesot dan jatuh seketika dengan kepala terlebih dahulu mendarat di bebatuan yang terjal tadi. Tak terpungkiri kulit kepalanya terkelupas dan menganga. Sebagaimana yang dilakukan semua anak jika itu terjadi adalah ritual menangis. Tukang parkirpun kaget dan menghampiri Ipung dengan cepat tapi kecepatannya terlalu tinggi yang menyebabkan dia terperosok, terluntang-lantung, terkulai namun tak ngesot. Pendaratannya pun mulus tidak seperti Ipung dan ia pun segera menyelamatkan Ipung. Orang tua Ipung datang dan segera menyelamatkan Ipung dari medan yang terjal itu namun tanpa terperosok, terluntang-lantung, terkulai namun tak ngesot. Ipung pun berhasil dievakuasi dengan bonus 7 jahitan. Gua gatau sih berapa jahitan cuma gua suka angka 7 jadi tujuh aja deh. Walaupun insiden terjadi, ibu dan bapak gua hanya melotot dan panik sekedar dari tempat duduk singgasana pasangan pernikahan. Dan acara tetap berlanjut secara khitmat.

Ya jadi begitulah kisah singkat mulai dari gua lahir dan asal muasal pertemuan ortu gua. Ortu gua sementara pernah tinggal di rumah nenek dan kakek menunggu rumah di daerah Bekasi yaitu rumah gua yang sekarang. Oh iya pas bayi gua juga pernah mengalami ritual “disapih”. Yaitu semacam ritual pemisahan sementara ibu dan anak dengan tujuan supaya anak ga ketergantungan menyusu ke ibunya. Jadi waktu itu gua dititipkan ke tempat nenek dan kakek dari bapak gua sedangkan ibu gua berada di rumah ortunya. Walaupun jauh kita tetep kontak-kontakan karena kan ada telegram. Usaha itu lumayan mengalami banyak tantangan dan usaha keras karena gua agak nakal waktu bayi. Karena gua bayi normal, gua punya insting untuk mencari tete emak. Namun karena saat itu sedang disapih, yang ada tete orang-orang yang menggendong gua. Dan sejak saat itu jarang yang mau menggendong gua. Gua tau yang gendong bukan ibu gua dan memang gua sudah merasakan ada yang lain dari tekstur tete orang-orang yang menggendong gua. Ada yang kecil dan tidak terlalu lebar, ada juga yang besar dan seperti bantal mengembang yang baru dibeli. Bahkan ada yang kempes, keriput, dan alot dan ternyata itu tete nenek gua. Tapi semua hal tadi ternyata berhasil dengan baik. Gua ga jadi ketergantungan nete. Bisa lo bayangin gimana kalo gua ketergantungan sama tete. Bisa-bisa karena kebelet nete, tete orang-orang di pinggir jalan jadi korban. Selama itu pula gua tidak dikaruniai seorang adik atau sodara kandung. Ketika gua tanya ke ortu katanya mereka udah ketuaan, ya memang ortu gua menikah ketika bapak gua berumur 30 tahun. Tapi yang jadi alasan menurut gua bukan itu, tapi mereka takut punya anak berspesies kayak gua lagi. Beruntung memiliki banyak sepupu sehingga ga kesepian walaupun kadang disiksa. Dari segala kekurangan yang gua miliki banyak kenikmatan yang ga gua sadari. Gua patut bersyukur tercukupi semua kebutuhan gua, baik itu materi maupun cinta dan kasih sayang. Itulah mengapa gua tidak menyesal sama sekali dan tidak akan menuntut Tuhan menjadi anak pertama dan anak terakhir.     

Senin, 09 Januari 2012

Anak Pertama dan Anak Terakhir (part 2)


Oke gua bakal nyeritain sekilas kisah cinta pertemuan ortu gua.

Dulu, ortu gua tinggal bertetangga di daerah Utan Kayu Jaktim. Perbedaan umur bapak gua yang lebih tua 6 tahun membuat bapak gua amat dewasa dan kelewat dewasa karena akil balig terlalu cepat. Hal yang membuat ibu gua klepek-klepek di hadapannya, bukan karena ketampanannya tapi karena takut dikentutin. Ya, bapak gua mendapat gelar Master di bidang kentut. Dia bisa melakukan combo berkali-kali. Catatan rekor kentutnya bisa sampai 6 kali kentut dalam sekali mengeluarkan angin dengan nada bersambung, prepet (5 detik)..prepet (5 detik)..dan seterusnya.. Ibu gua yang telah jatuh hati juga tidak mau kalah karena beliau juga memiliki skill yang lumayan di bidang kentut yaitu kentut yang akan menghampiri lo tanpa permisi dan akan membuat tenggorokan lo tersedak. Maka lo bisa bayangin perpaduan antara dua macam kentut tadi seperti apa. Mungkin hal itu juga yang membuat mereka bersatu. Oke lanjut lagi, walopun orangnya diam, bapak gua juga sangat senang berorganisasi dan berkomunikasi dengan tetangga. Beliau pernah jadi ketua karang taruna dan juara bertahan main catur antar rt. Hal itulah yang mempengaruhi hubungan antara ibu dan bapak gua. Bapak gua 10 bersaudara dan suka main ke tempat ibu gua bersama adik-adiknya. Sehingga dari situlah bibit-bibit cinta tumbuh. Mata mereka bertemu, kenalan, dan ngobrol. Ya dari situlah hubungan keduanya terus dijalin. Seperti dalam sinetron, ibu dan bapak gua juga merasakan bermain gitar bersama di saat hujan di warung sekitar rumah mereka walopun sering diusir karena berisik. Setelah ibu gua lulus SMA, beliau pindah ke daerah Pondok Gede. Jadi repot karena bapak gua hatinya ingin ikutan pindah juga kesana. Namun itulah perjuangan cinta dengan terseok-seok namun tak ngesot, bapak gua tetap mengejar cintanya hingga ke Pondok Gede. Mereka pacaran putus nyambung tapi ga serumit ftv alay. Mereka sangat konsisten dan saling menguatkan sehingga putus nyambung bukan menjadi masalah namun beralih menjadi hobi. Bapak gua orangnya kurang romantis, pernah suatu saat mereka sedang jalan berdua dan ibu gua tertinggal di ujung jalan ketika menyebrang. Beliau salah menggandeng tangan karena yang digandeng adalah belanjaan. Ibu gua merengut di ujung jalan dengan wajah meringis dan bibir berbentuk tanjakan nagrek. Dan bukannya menjemput di ujung jalan, bapak gua malah menunggunya dan akhirnya ibu gua menghampiri bapak gua. Ya, romantis sekali ibu gua. Akhirnya mereka pulang dengan ibu gua memimpin di paling depan. Selayaknya laki-laki lain, bapak gua juga ingin membahagiakan kekasihnya dengan menjadi laki-laki romantis. Dia mencari dan mengumpulkan banyak literatur, buku, majalah, bahkan bungkusan cabe yang berhubungan dengan “Menjadi Laki-laki yang Romantis”. Walaupun kenyataannya yang di dapat sering berupa kemarahan karena buku yang dibaca itu minjem dan belom dibalikin atau bahkan sisa cabe. Nah, setelah bapak gua berhasil mengumpulkan berbagai informasi, beliau mengajak doi-nya kencan. Warung seafood jadi pilihan kencan mereka. Di kala menunggu pesanan datang, obrolan jadi bahan yang sangat tepat untuk membuktikan keromantisan seorang laki-laki. Lalu bapak gua berkata dengan cool-nya “Yang.. Coba tutup deh mata kamu.” “Emang mau ngapain sih?” balas ibu gua. “Mau combo kentut! Ya enggalah mau.. Ya adadeh pokoknya tutup mata dulu aja.” Karena rayuan yang sangat nusuk ke jantung, akhirnya ibu gua setuju untuk memejamkan mata. Dengan ilmu keromantisan otodidak dari tukang sayur, bapak gua menyentuhkan kuncupan jari tangan ke bibir ibu gua jadi seakan-akan mencium. Namun ibu gua langsung melek dan berkata “Ih apaan sih..” dengan muka merah seperti nahan buang air namun tersipu malu karena ternyata mas-mas pelayannya udah datang dan bengong ngeliatin ortu gua pacaran. Makan malam itupun berlangsung sukses dan bapak gua sukses menjadi algojo perebut hati sang kekasih. Mereka pun memutuskan menikah dan untungnya saja nenek dari ibu gua tidak mempersoalkan soal agama demi kebahagiaan anaknya. Akhirnya meletuslah pernikahan itu tanggal 29 Desember 1994. Indahnya dunia pasti saat itu, pernikahan  dengan adat jawa bertempat di kediaman ibu gua. Mereka melalui prosesi mandi pake air dukun yang gangerti apa efeknya tapi yang pasti mereka jorok saat itu karena mandi ga pake sabun dan tidak gosok gigi. Ibu gua juga bercerita pernikahan ibu gua dinodai dengan insiden berdarah. Mau tau kisah selanjutnya? Tetap menanti di http://0-fanspage.blogspot.com/

Minggu, 08 Januari 2012

Anak Pertama dan Anak Terakhir (part 1)

Hai sobat, nama gua Tyo. Gua lahir tanggal 22 Juli 1996 hari Senin sekitar jam 10 malam tanpa kecacatan apapun. Gua lahir setelah orangtua gua menikah dua tahun. Butuh perjuangan berat seperti bertapa di Masjid Sunan Kudus demi mendapatkan seorang anak. Karena katanya di daerah sana tanahnya subur. Dan pertapaan itu berakhir 2 tahun disudahi dengan hamilnya ibu gua. Kata ortu gua sih “Gak segampang itu membuat anak, perlu waktu, adonan yang tepat, dan ketelatenan dari sang pembuatnya.” Dari situ gua berpikir kalo membuat anak itu semacam membuat kue. Adonan jangan terlalu keras karena mungkin berakibat sifat anak tersebut akan keras kepala, dan juga jangan terlalu lembek yang mungkin menyebabkan sifat anak menjadi lenje. Sehingga gua gatau kalo pembuatannya sedeng gimana. Maybe kalo siang keras kepala, kalo malem lenje. Bagaikan pembuatan kue kering, kalo kelamaan bikinnya akan kegosongan, sedangkan kalo kecepetan bikinnya mungkin bakal albino. Dan fakta menyatakan kulit gua hitam yang membuktikan proses pembuatan gua kelamaan. Tapi gua beruntung tidak lenje walaupun agak sedikit keras kepala. Andaikan saat itu gua berada di samping Tuhan, gua akan memohon kepada Tuhan agar Ia membisikkan semacam wejangan kepada ortu gua untuk menghentikan proses pembuatan gua yang mungkin akan mempengaruhi pigmen di tubuh gua. Karena gua orang jawa tulen, gua dikasih tau bahwa gua lahir pada Senin Pon berdasarkan penanggalan jawa. Gangerti apa efeknya pokoknya gua cowo tulen. Berhubungan dengan malam hari, ibu gua berkata bahwa kalo anak lahir pada malam hari, maka pasti akan berani keluar di saat malam hari. Namun kenyataannya gua jam 8 udah nguap-nguap. Jika dipaksakan tidur malam, kepala gua akan pusing pada paginya. Jadi gua sama sekali gapercaya dengan pendapat sejenis itu. Mungkin seperti berikut, nenek dari ibu gua pernah berkata bahwa kucing itu adalah nenek moyangnya harimau dan cicak itu adalah nenek moyangnya buaya. Setelah gua sekolah baru gua tau bahwa itu ngaco berat karena dimana-mana nenek moyang itu badannya lebih gede bukan sebaliknya. Jadi, pendapat nenek gua itu aneh, dan berarti nenek gua juga aneh. Oh iya, gua lahir dari pasangan orang tua yang sangat berbeda 360 derajat. Bapak gua laki-laki, sedangkan ibu gua perempuan. Bapak gua keturunan Jawa-Betawi tapi lebih kental ke Jawa. Sedangkan ibu gua keturunan Jawa-Surabaya namun lebih kental ke Jawa. Jadi intinya gua persatuan Jawa, partai gua Jawa Tulen. Sehingga hal itu yang menyebabkan keterbatasan gua untuk berwisata keluar Pulau Jawa. Ibu gua bertransmigrasi dari Katolik ke Islam setelah menikah dengan bapak gua. Beliau adalah transmigran yang taat karena sekarang udah mulai pake jilbab dan baca Iqro. Sebelum gua lahir rambutnya katanya kemana-mana. Parahnya rambut di ketek juga kemana-mana (itu bohong abaikan). Beruntung muka gua mirip ibu jadi lumayan banyak yang bilang gua ganteng, sampe dokter yang membantu persalinan gua juga bilang kalo gua ganteng, namanya Dokter Utami. Dokter Utami menyumpahkan gua jadi orang ganteng karena berkata demikian saat gua berhasil keluar dari sarang gua selama 9 bulan, “Wah.. Ini anaknya ganteng bu, lebih ganteng daripada bapaknya.” Mungkin di luar ruang persalinan bapak gua kupingnya panas. Namun pada intinya memang semuapun mengakui kalo gua terganteng di keluarga gua. Ibu gua orangnya tegas, juga terlalu periang dan sangat aktif bahkan paling aktif di keluarga. Saat kita sedang tak ada bahan omongan, ibu gua selalu menghidupkan suasana (gua gabisa bayangin gimana kalo ibu gua di kuburan). Mulai dari diam jadi senyum, diam jadi tawa, diam jadi tambah diam, dan diam jadi rusuh. Walaupun begitu tetap saja beliau merupakan malaikat terindah yang Tuhan kirimkan sebagai pendamping di tengah-tengah petualangan hidup gua. Oke sekarang bapak, hmm..bapak gua itu orang yang gemuk dan dari gua bisa ngeliat dunia sampe sekarang tetap saja gemuk, walaupun gua sangat tidak percaya melihat fotonya 20 tahun lalu. Beliau orang yang irit bicara, tidak terlalu suka bercanda. Jika bercandaannya tidak sefaham dengan dia maka dia tidak akan tertawa. Beliau orangnya serius, namun dapat bercanda di saat-saat tertentu. Dari kedua karateristik pasangan tadi, gua juga mendapat kesimpulan bahwasannya untuk mempersatukan hati dan perasaan di antara dua manusia tidaklah harus sefaham atau sependapat. Selama rasa saling menghargai dan menghormati masih di hati, maka perbedaan dapat diatasi dengan baik. Namun perbedaan yang terlalu jauh juga membuat lo bakal repot kalo misalnya lo harus berpasangan dengan seorang yang idiot.What's happen next? wait and keep stay :)

BUKANLAH SIAPA KAMU, TETAPI APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua”,jawab ibu itu.” Wow… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang kedua ya bu?? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya??”” Oh ya tentu ” si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.”” Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu??” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses dipekerjaannya, sedang dia menjadi petani ?? “ Dengan tersenyum ibu itu menjawab, ”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani” Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlah siapakah kamu tetapi apa yang sudah kamu lakukan

Sabtu, 07 Januari 2012

FIFA 11 DIGILOOPS INDONESIA EDITIONS


1. INCLUDE INDONESIA LEAGUE (DIGILOOPS INDONESIA LEAGUE)

2. INCLUDE 8 STADIUMS IN INDONESIA
* GELORA BUNG KARNO STADIUM 
* BRAWIJAYA STADIUM 
* JAKA BARING STADIUM 
* JALAK HARUPAT STADIUM 
* KANJURUHAN STADIUM 
* MANDALA STADIUM 
* PALARAM STADIUM 
* DIGILOOPS STADIUM 

3. INCLUDE MORE LEAGUE

4. INCLUDE MORE BALL, PLAYER, ETC

5. INCLUDE NEW SPONSOR

6. INCLUDE COUNTRY MACEDONIA

7. INCLUDE MORE THROPY

8. INCLUDE MORE TOURNAMENT AND LICENSE TOURNAMENT

9. FIX MANAGER MODE AND MANY MORE

Interested? click here

Makna yang Tersirat Di Kata-kata Film Spongebob

Ternyata tanpa di sadari Film spongebob banyak kata2 mutiaranya. tapi sayang mungkin banyak anak yang belum mengerti bahwa ada sesuatu makna dibalik film spongebob apalagi dari kata2nya si Patrick ane ajah baru tahu nih hehehe . . .

1.Pengetahuan tidak dapat menggantikan persahabatan. Aku (Patrick) lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu (Spongebob)'

2. Spongebob: Apa yg biasanya kau lakukan... saat aku pergi? patrick : menunggumu kembali.

3. Saat sponge bob menjadi kaya dan melupakan patrick juga tmn2 spongebob yang kaya pergi dari spongebob, spongebob memohon kepada patrick, dan patrick berkata: 'kalau uang bisa membuatku melupakan sahabat terbaikku, maka aku lebih memilih untuk tidak punya uang sama sekali'

4. Saat patrick di fitnah mencuri jaring ubur2 nya spongebob,patrick berkata: ' Tak apa kawan.. aku mungkin hanya bintang laut yang jelek.. lebih baik aku pergi dari bikini bottom.. ini, ambil saja barang2ku.. tapi aku tak pernah mengambil jaring mu kawan..'
(Patrick dituduh nyolong jaring dan dia sabar aja)

5. Patrick berteriak : 'AKU JELEK DAN AKU BANGGA!!!

6. Kalau kamu memberitahukan rahasia kepada seseorang, maka itu namanya bkn rahasia lagi.

7. Pas spongebob mau masuk anggota jelly spotter.. terakhirnya patrick bilang: 'pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat..'

8. Waktu itu ortu Patrick mau datang jenguk anaknya. Tapi Patrick takut dikatain bodoh sama ortunya. Demi Patrick, SpongeBob bela-belain akting jadi orang bego biar ortu Patrick ga ngatain anaknya bego. Trus Patrick bilang ke SpongeBob: 'TEMAN ADALAH KEKUATAN'

9. Waktu patrick dianggap ada keturunan raja terus mulai ngambil barang2 milik orang lain, terus dia berkata: 'hidup itu memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu'..

10. Waktu spongebob mau les nyetir buat dapetin sim..'seharusnya kau belajar berjalan dulu nak, baru lah kau bisa berlari..'

11. Waktu episode yg si spongebob nyari spatula baru, terus dia dapet le spatula (klo ga salah), tapi si spatula emasnya ga nurut sama si spongebob akhirnya dia balik pk spatula nya yg lama. trus si spongebob ngomong: ' semua yg berkilau itu belum tentu emas'.
12. plankton waktu pacaran sama mama krab:
lebih baik pernah dicintain, daripada tidak pernah sama sekali

13.
Spongebob : tidak ada keberanian, tidak ada kemenangan.

Hack Biling Waktu Warnet (khusus Biling Explorer dan EZ TimeBiling)

 




 

 

 

Hack Biling Waktu Warnet (khusus Biling Explorer dan EZ TimeBiling)

Iseng2 ane coba ini !
ehh malah Work hehe
cobain deh !!
pasti biling lo berhenti waktunya hehe

Alat-alat :
[x]Jamilah .exe

Caranya :
[x]Download dulu !
[x]Buka Jamilah .exe
[x]Cari Prosess EZ Shield [Untuk yg make EZ TimeBiling]]
[x]udah ketemu ? Klik kanan Suspende !
[x]Tarra !! BIling berhenti ?? Main Spuasnya !
[x]Kalo yg make Biling Exlplorer cari tulisan / prosses client008.exe
[x]udah ketemu ? Klik kanan Suspende !
[x]Kalo mau Insyaf tinggal klik Porsses Biling nd Resume hehe

NB :
[x]Jangan Sampe ketahuan Operator Warnet !! kalo mau Gunain saat tengah" waktu !
[x]Ambil Potong aja 1/2 jam hehe
[x]Kalo yg merasa pemeberani dari awal main di pause aja hehehe

DOWNLOAD JAMILAH : click here