Oke gua bakal nyeritain sekilas kisah cinta pertemuan ortu
gua.
Dulu, ortu gua tinggal bertetangga di daerah
Utan Kayu Jaktim. Perbedaan umur bapak gua yang lebih tua 6 tahun membuat bapak
gua amat dewasa dan kelewat dewasa karena akil balig terlalu cepat. Hal yang
membuat ibu gua klepek-klepek di hadapannya, bukan karena ketampanannya tapi
karena takut dikentutin. Ya, bapak gua mendapat gelar Master di bidang kentut.
Dia bisa melakukan combo berkali-kali. Catatan rekor kentutnya bisa sampai 6
kali kentut dalam sekali mengeluarkan angin dengan nada bersambung, prepet (5
detik)..prepet (5 detik)..dan seterusnya.. Ibu gua yang telah jatuh hati juga
tidak mau kalah karena beliau juga memiliki skill yang lumayan di bidang kentut
yaitu kentut yang akan menghampiri lo tanpa permisi dan akan membuat
tenggorokan lo tersedak. Maka lo bisa bayangin perpaduan antara dua macam
kentut tadi seperti apa. Mungkin hal itu juga yang membuat mereka bersatu. Oke
lanjut lagi, walopun orangnya diam, bapak gua juga sangat senang berorganisasi
dan berkomunikasi dengan tetangga. Beliau pernah jadi ketua karang taruna dan
juara bertahan main catur antar rt. Hal itulah yang mempengaruhi hubungan
antara ibu dan bapak gua. Bapak gua 10 bersaudara dan suka main ke tempat ibu gua
bersama adik-adiknya. Sehingga dari situlah bibit-bibit cinta tumbuh. Mata
mereka bertemu, kenalan, dan ngobrol. Ya dari situlah hubungan keduanya terus
dijalin. Seperti dalam sinetron, ibu dan bapak gua juga merasakan bermain gitar
bersama di saat hujan di warung sekitar rumah mereka walopun sering diusir
karena berisik. Setelah ibu gua lulus SMA, beliau pindah ke daerah Pondok Gede.
Jadi repot karena bapak gua hatinya ingin ikutan pindah juga kesana. Namun
itulah perjuangan cinta dengan terseok-seok namun tak ngesot, bapak gua tetap
mengejar cintanya hingga ke Pondok Gede. Mereka pacaran putus nyambung tapi ga
serumit ftv alay. Mereka sangat konsisten dan saling menguatkan sehingga putus
nyambung bukan menjadi masalah namun beralih menjadi hobi. Bapak gua orangnya
kurang romantis, pernah suatu saat mereka sedang jalan berdua dan ibu gua
tertinggal di ujung jalan ketika menyebrang. Beliau salah menggandeng tangan
karena yang digandeng adalah belanjaan. Ibu gua merengut di ujung jalan dengan
wajah meringis dan bibir berbentuk tanjakan nagrek. Dan bukannya menjemput di
ujung jalan, bapak gua malah menunggunya dan akhirnya ibu gua menghampiri bapak
gua. Ya, romantis sekali ibu gua. Akhirnya mereka pulang dengan ibu gua
memimpin di paling depan. Selayaknya laki-laki lain, bapak gua juga ingin
membahagiakan kekasihnya dengan menjadi laki-laki romantis. Dia mencari dan
mengumpulkan banyak literatur, buku, majalah, bahkan bungkusan cabe yang
berhubungan dengan “Menjadi Laki-laki yang Romantis”. Walaupun kenyataannya
yang di dapat sering berupa kemarahan karena buku yang dibaca itu minjem dan
belom dibalikin atau bahkan sisa cabe. Nah, setelah bapak gua berhasil
mengumpulkan berbagai informasi, beliau mengajak doi-nya kencan. Warung seafood
jadi pilihan kencan mereka. Di kala menunggu pesanan datang, obrolan jadi bahan
yang sangat tepat untuk membuktikan keromantisan seorang laki-laki. Lalu bapak
gua berkata dengan cool-nya “Yang.. Coba tutup deh mata kamu.” “Emang mau
ngapain sih?” balas ibu gua. “Mau combo kentut! Ya enggalah mau.. Ya adadeh
pokoknya tutup mata dulu aja.” Karena rayuan yang sangat nusuk ke jantung,
akhirnya ibu gua setuju untuk memejamkan mata. Dengan ilmu keromantisan
otodidak dari tukang sayur, bapak gua menyentuhkan kuncupan jari tangan ke bibir
ibu gua jadi seakan-akan mencium. Namun ibu gua langsung melek dan berkata “Ih
apaan sih..” dengan muka merah seperti nahan buang air namun tersipu malu
karena ternyata mas-mas pelayannya udah datang dan bengong ngeliatin ortu gua
pacaran. Makan malam itupun berlangsung sukses dan bapak gua sukses menjadi
algojo perebut hati sang kekasih. Mereka pun memutuskan menikah dan untungnya
saja nenek dari ibu gua tidak mempersoalkan soal agama demi kebahagiaan
anaknya. Akhirnya meletuslah pernikahan itu tanggal 29 Desember 1994. Indahnya
dunia pasti saat itu, pernikahan dengan
adat jawa bertempat di kediaman ibu gua. Mereka melalui prosesi mandi pake air
dukun yang gangerti apa efeknya tapi yang pasti mereka jorok saat itu karena
mandi ga pake sabun dan tidak gosok gigi. Ibu gua juga bercerita pernikahan ibu
gua dinodai dengan insiden berdarah. Mau tau kisah selanjutnya? Tetap menanti di http://0-fanspage.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar